Senin, 04 April 2011

Tujuan Akhir Zionisme Mendirikan Kerajaan Daud dan Sulaeman




Koalisi antara fundamentalis sayap kanan di Israel, Partai Likud yang dipimpin Perdana Menteri Benyamin Netanyahu dengan Partai Yisrael Beiteneu yang dipimpin Menlu Avigdor Lieberman, serta semakin populernya sayap kanan di mata rakyat Israel, ini menandakan kecenderungan rakyat Israel memiliki pandangan yang sama dengan para pemimpin sayap kanan, yang memiliki cita-cita ingin membangun Israel Raya.
Tak aneh bila Israel terus menolak langkah-langkah perdamaian yang didorong oleh AS, yang sebenarnya sudah sangat menguntungkan bagi kepentingan masa depan Israel. Gagasan dua negara Palestina-Israel, yang digagas oleh AS itu, tak mempengaruhi pemimpin Israel, khususnya sayap kanan, yang sekarang berkuasa. Netanyahu menolak mentah-mentah gagasan dua negara itu. Gagasan dua negara itu, hanyalah akan menjadi malapetaka bagi keamanan Israel.
Hakikatnya politik Zionis itu, tak lain, bangkitnya kembali entitas Yahudi, yang diaspora (terpencar-pencar) di seluruh dunia, dan menyatu kembali ke dalam satu bangsa, dan hidup di tanah yang ‘dijanjikan’, Palestina. Gerakan Zionisme itu meniru gaya penjajahan Barat secara politis. Selama beberapa dekade gerakan Zionisme itu, belajar dan berkhidmat kepada Barat dan mewujudkan kepentingan-kepentingan bersama antara keduanya. Maka, sangatlah wajar, bila sekarang terjadi apa yang disebut dengan ‘mutualisma simbiosa’ antara Zionisme dengan Barat.
Gerakan Zionisme itu mempunyai tujuan akhir yang hendak diwujudkan, dan bukan hanya ingin mendirikan negara Israel Raya, tetapi mempunyai tujuan yang lebih luas diantaranya :
1.Gerakan Zionisme mempunyai tujuan akhir mendirikan Kerajaan Nabi Dawud dan Sulaiman, yang menjadi sebuah mitos dikalangan masyarakat Yahudi, dan dibangun oleh kalangan Zionis, yang sangat aktif secara politik dan ideologi.
2.Melakukan penguasaan sumbe daya ekonomi dan sumber daya alam vital guna menunjang gerakan, terutama bagi membangun negara yang menjadi ‘Kerajaan’ Nabi Dawud dan Sulaeman.
3.Menanamkan doktrin Zionisme kepada seluruh orang-orang Yahudi di seluruh dunia, tentang doktrin tanah yang dijanjikan, Palistina, dan menjadi hak mutlak bagi mereka. Karena itu, tak ada entitas lainnya, yang mempunyai hak hidup di wilayah itu.
4.Karakter hubungan saling berkaitan antara politik dan ekonomi itu, sudah menjadi ideologi Zionisme yang mapan, dan sangat mempengaruhi dalam setiap gerak dan langkah, yang mereka lakukan. Karena itu, setiap gerakan Zionisme berusaha melakukan penguasaan terhadap setiap pemerintahan di dunia, dan menguasai ekonomi mereka.
5.Menciptakan langkah-langkah strategis, yang tujuan melemahkan perjuangan bangsa Arab dan Islam dalam menghadapi Zionis-Israel dengan politik adu-domba (divide at impera), dan menanamkan sekulerisme, yang menghilangkan fanatisme terhadap agama (Islam), dan mendorong agar paham pluralisme itu menjadi ideologi. Dengan cara itulah gerakan-gerakan yang menentang Zionisme akan menjadi lemah. Karena masyarakat muslim sudah tidak lagi memiliki keyakinan terhadp agama mereka.
Gerakan Zionisme ini berdiri kokoh diatas landasan yang substansial, bahwa Yahudi itu bukan sekedar konsep agama, melain juga negara yang didukung dengan ideologi menjajah melalui cara penguasaan, baik secara politik, ekonomi, yang ditopang dengan ideologi. Inilah hakekat Zionisme yang ada ini.
Tak bakal lahir Palestina yang merdeka, hanya mengandalkan belas kasihan Israel, seperti apa yang sudah dilakukan Mahmud Abbas dan Organisasi Al-Fatah sekarang, yang benar-benar mengabdi kepada Israel. Tak juga dengan perundingan dan perdamaian yang akan menghasilkan sebuah cita-cita kemerdekaan, karena Israel tak menginginkan Palestina menjadi sebuah entitas politik yang eksis dan berdaulat. Israel hanyalah menginginkan Palestina itu, sebagai sebuah bangsa kelas dua, yang hidupanya tergantung oleh belas kasihan Israel.
Inti sari konsep Zionisme itu, tak lain, adalah sikap panatisme dan ortodok, yang sangat mendalam, yang tidak mungkin akan berubah. Mereka memiliki gambaran yang ideal tentang negara, yang membentang dari Sungi Nil (Mesir) sampai Sungai Eufrat (Irak). Inilah yang menjadi bentuk kerajaan Nabi Dawud dan Sulaimen, di era Benyamin Netanyahu sekarang ini.
Apakah konsep Zionisme yang membangun kerajaan Dawud dan Sulaiman itu sudah terwujud? Secara teritori (wilayah) negara mungkin belum. Tetapi, secara substansi (hakekat), sejatinya negara-negara tetangga Israel itu sudah menjadi wilayah negara Israel. Karena, negara-negara di sekeliling Israel itu, sudah mengabdi kepada kepentingan Israel. Mereka tidak merupakan sebuah negara yang berdaulat yang dapat menentukan kebijakannya secara bebas.
Kasus yang sangat kasat mata, seperti ketika Israel menyerang Gaza, tak ada satupun, negara Arab di sekelilingnya yang berani menentang Israel, tapi yang ada justru mereka mendukung tindakan agresi Israel ke wilayah Gaza, yang bertujuan untuk menumpas ‘teroris’ Hamas. Para pemimpin Arab, seperti Presiden Mesir Hosni Mubarak, Raja Arab Saudi Abdullah, Raja Jordania Abullah, dan Presiden Suriah Bashar Assad, dan Presiden Lebanon Rafiq Hariri, mereka membiarkan rakyat Palestina dihancurkan oleh Israel.
Jadi Kerajaan Dawud dan Sulaeman hakikatnya sudah berdiri di tanah Arab, yang membujur dari sungai Nil (Mesir) sampai ke sungai Eufrat (Iraq). Meskipun, wilayah itu masih mempunyai pemerintahan, presiden, raja, tapi semuanya mengabdi kepada Zionis Israel. (m/berbagai sumber)

Pembantaian Demi Pembantaian Zionis-Israel


Sejarah kehidupan entitas Zionis-Israel hanyalah diisi dengan pembantaian demi pembantaian terhadap rakyat Palestina dan bangsa Arab, yang tidak berdosa. Rezim Zionis-Israel dari waktu ke waktu, tanpa jeda sedikitkpun terus melakukan pembantaian terhadap rakyat sipil, dan kemudian mengusir, menjajah, dan menguasai tanah kelaharinnya.

Tapi, rezim Zionis-Israel terus menipu dan memanipulasi masyarakat dunia, dan menuduh rakyat Palestina, sebagai penjahat, teroris, dan biadab. Rezim Zionis-Israel telah memutar-balikkan fakta-fakta yang tidak mungkin dipungkirinya. Semua bukti-bukti sangat nyata, menunjukkan bahwa Zionis-Israel adalah bangsa paling biadab di muka bumi ini. Anehnya, masyarakat dunia, terkecoh dengan kebohongan Zionis-Israel, yang selalu menggembar-nggemborkan tentang adanya ‘Holacoust’ (pembantaian), yang semuanya hanyalah fiktik, dan tujuannya untuk memeras masyarakat dunia, dan menutupi segala kejahatannya terhadpa rakyat Palestina.

Inilah diantara fakta kekejian yang paling dahsyat yang dilakukan Zionis-Israel sejak perang tahun 1948 :
  1. Pembantaian di desa Balad As-Sheikh dan Hawasyah, pada 1 Januari 1948, di dua perkampungan yang terletak disebelah tenggara Haifa. Teroris Zionis melakukan bersenjata, di mana 200 pasukan teroris Zionis, membantai habis seluruh penduduk dua desa itu.
  2. Pembantaian Naashiruddin, pada 15 Mei 1948, terjadi di desa dekat Thabriyah. Di sini pasukan teroris Zionis dengan menggunakan pakaian Arab, kemudian mendatangi penduduk, namun disaat penduduk menyambutnya, sekonyong-konyong pasukan teroris Zionis, lalu memuntahkan peluru, dan menembaki seluruh penduduk desa, hingga seluruh tewas.
  3. Pembantaian Bait Darais, pada 21 Mei 1948, di mana serangan dilancarkan pasukan Zionis-Israel terhadap desa besar, yang berada di sebelah timur Gaza, Bait Darais, dengan panser-panser dari segala penjuru, dan membabat seluruh penduduknya, tanpa menyisakannya.

  1. Pembantaian Deir Yasin, pada 9 Oktober 1948, serangan yang dilancarkan pasukan Zionis-Israel terhadap desa yang terletak di dekat kota Al-Quds dengan jumlah penduduk 600 muslim. Disini pasukan gabungan dari teroris Irghun dan Stern, yang jumlahnya 300, yang dilengkapi dengan panser menghancurkan desa itu dan mendudukinya, dan membantai habis seluruh penduduk Deir Yasin. Tak ada yang tersisa anak-anak, wanita, orang tua semuanya dibantai habis. Teroris Irghun dan Stern masuk rumah-rumah warga Palestina, dan melenyapkan dengan senjata.
  2. Pambantaian Ad-Duwaimah, pada 30 Oktober 1948, di mana pasukan gerombolan Zionis-Israel, memasuki desa yang terletak sebelah tenggara Hebron (al-Khalil), pasukan Zionis-Israel yang dipimpin Moshe Dayyan, memasuki desa, dan membantai 96 orang, dan juga membunuh anak-anak yang tidak berdosa dengan cara memecahkan kepala mereka.
  3. Pembantaian Ailbun, pada 30 Oktober 1948, di mana pasukan Zionis-Israel membantai 12 pemuda Palestina dengan cara-cara yang keji, termasuk menghilangkan kepala mereka, dan membiarkan mayat mereka berserakan di jalan-jalan.

  1. Pembantaian Shafshaf di Al Jalil, di mana pasukan Zionis-Israel, di mana dalam peristiwa itu, pasukan Zionis-Israel, membantai 52 orang Palestina, dan memasukkan mayat-mayat mereka ke dalam sumur, dan tanpa belas kasihan.
  2. Pembantaian Allah, pada 11 Desember 1948, di mana dalam peristiwa puluhan anak Palestina terbunuh akibat muntahan peluru Israel yang terjadi di dalam masjid. Saat itu pemuda Palestina sedanga menunaikan shalat. Menurut sumber di Israel, waktu itu, lebih 250 orang Palestina yang dibantai oleh Zionis-Israel, belum termasuk yang mengalami luka-luka.
  3. Allah, juga menyaksikan pembantaian, yang sebelumnya terjadi pengusiran terhadap penduduk di wilayah itu, saat pasukan Zionis-Israel melakukan pengosongan besar-besaran.
  4. Pembantaian di Shafat, di mana gerombolan teroris Zionis-Israel, membantai 70 pemuda Arab, yang sedang melakukan shalat saat itu.

  1. Gerombolan Al-Atsel, pada 6 Juli 1938, meledakkan dua mobil di pasar Haifa, sehingga meluluh-lantakkan keuda mobil itu, dan merenggut nyawa 21 orang Palestina, dan melukai 52 orang lainnya.
  2. Seorang Zionis melemparkan granat di pasar sayur mayur, dan itu terjadi pada 14 Juli1938, akibat ledakan granat itu, 12 orang Arab tewas.
  3. Gerombolan Zionis, pada 15 Juli 1938, meledakkan granat di depan salah satu Masjid Al-Quds, disaat para jamaah keluar masjid. Peristiwa itu menewaskan 10 orang Palestina, dan melukai 30 orang lainya.
  4. Gerombolan Zionis, pada 26 Agustus 1938, meledakkan mobil yang sudah dipenuhi dengan bahan peledak oleh para teroris Al-Atsel, di pasar Al-Quds. Peristiwa ini membunuh 34 pemuda Arab, dan melukai 35 orang lainnya.
  5. Para gerombolan teroris Al-Atsel , pada 27 Februari 1939, meledakkan dua bom di Haifa, sehingga menewaskan 27 orang Arab, dan 39 lainnya mengalami cidera.

  1. Pembantaian Qabiyyah, pada 14 Oktober 1953, di mana pasukan teroris Zionis-Israel dengan kekuatan 600 pasukan, memasuki desa yang terletak di sebelah timur Al-Quds, dan desa itu berpenduduk 2.000 jiwa. Teroris Zionis-Israel mengepung desa itu, kemudian menembak secara sporadis ke segala arah. Teroris Zionis-Israel itu juga meledakkan rumah-rumah penduduk Palestina yang ada, dan membantai pemiliknya satu-satu, seperti membunuhi binatang, tanpa ada sedikitpun rasa belas-kasihannya. Pembantaian itu berlangsung selama 32 jam. 56 rumah hancur, 67 penduduk tewas, dan banyak seluruh keluarga dibantai dalam peristiwa itu. Termasuk anak-anak dan wanita. Zionis-Israel juga menghancurkan masjid-masjid yang ada di desa itu.
  2. Pembantaian di Kafr Qasim, pada 29 Oktober 1956, di mana gerombolan teroris Zionis-Israel mengumpulkan buruh, pada pukul 17.00 petang. Gerombolan teroris Zionis dengan dingin membantai buruh, yang sudah berkumpul, tanpa bersisa. 49 orang tewas, diantaranya yang tewas anak-anak yang berumur 11 tahun.
  3. Shabra dan Syatila, di mana 2 diantara 12 tempat pengungsian Palestina di Lebanon. Pembantaian di Shabra dan Syatila ini berlansung pada 18 September 19882. Ini merupakan pembantaian paling keji dalam sejarah kehidupan kemanusiaan. Zionis-Israel benar-benar biadab. Di bawah komando Jendral Ariel Sharon ( sekarang masih koma, dan sudah 4 tahun), dimana pembantaian di kamp pengungsi ini, yang dilakukan rezim Zionis-Zionis yang bekerjasama dengan milisih Phalangist (Kristen), membantai sekitar 4.000 warga Palestina, yang ada di dua kamp pengungsian itu. Inilah kejahatah yang paling terkutuk yang dilakukan Zionis-Israel. Sebelum melakukan pembantaian itu, terlebih dahulu pasukan Zionis bersama milisi Phalangist memadamkan listrik yang ada di kamp Shabra dan Syatila.
  4. Pembantaian di Al-Aqsha, yang berlangsung pada 8 Oktober 1990. Di mana gerombolan teroris yang mengatas-namakan ‘Pengawal Gunung Haikal’, memuntahkan peluru yang diarahkan kepada jamaah yang sedang melakukan shalat di dalam masjid. Korban yang syahid sebanyak 21 orang, 800 orang yang luka-luka, dan 250 orang yang ditangkap. Ini peperangan yang dilancarkan kaum muslimin, yang sedang shalat terhdap Zionis-Israel.
  5. Pembantaian di Masjid Ibrahim Hebron, yang berlangsung di tahun 1994, di mana kaum muslimin sedang menunaikan shalat, dan berdzikir, dan belum selesai wirid mereka, muntahan senjata Zionis-Israel tanpa henti-henti. 24 warga Hebron tewas, dan 35 orang lainnya luka-luka. Dari pembantaian di Masjid Al-Khalil Hebron, kemudian muncul Intifadah.
  6. Pembantaian Uyun Qarra, yang berlangsung pada 20 Mei 1989, di mana pasukan Zionis-Israel menembakkan senjatanya kearah buruh yang sedang menungu jemputan. 7 oran tewas. Dari peristiwa ini dampaknya sangat luas ke seluruh Palestina.
  7. Pembantaian Bahr Al-Baqr, pasukan tempur mengebom sekolah anak-anak di dekat Suez, sehingga puluhan anak sekolah tewas.
  8. Agresi Zionis-Israel ke Gaza, yang menewaskan lebih dari 1500, dan melukai lebih 5.000 penduduk Gaza. Zionis Israel juga menghancurkan seluruh sarana hidup di wilayah itu.

Kejahatan Zionis-Israel itu akan terus berlangsung sempai bangsa yang sangat rasialis di muka bumi itu, musnah. Kekacauan dan perang tidak akan pernah berhenti, selama eksistensi Zionis-Israel itu masih ada di tanah Palestina, yang sekarang mereka duduki. Inila fakta-fakta kejahatan yang dilakukan Zionis-Israel terhadap rakyat Palestina dan bangsa Arab. (m)